Kecamatan Sawoo

Kantor Kecamatan Sawoo berada di Desa Prayungan

Perempuan Penunggang Kuda

Acara rutin setiap memperingati hari Kemerdekaan 17 agustus 1945 Kecamatan Sawoo selalu mengadakan kirab pusaka "Dhara Manggala" yang diiringi dengan drumband SMA Bakti Ponorogo

Mayoret Drumband SMA Bakti Ponorogo

Acara rutin setiap memperingati hari Kemerdekaan 17 agustus 1945 Kecamatan Sawoo selalu mengadakan kirab pusaka "Dhara Manggala" yang diiringi dengan drumband SMA Bakti Ponorogo

Pusaka "Dhara Manggala"

Pusaka "Dhara Manggala" adalah pusaka Sunan Kumbul yang berada di Petilasan yang akan dikirabkan menuju ke Kantor Kecamatan Sawoo

Kereta Kuda Bapak Bupati Ponorogo

Dalam memperingati Acara Kirab Pusaka "Dhara Manggala" di Kecamatan Sawoo juga di hadiri Bapak Bupati Ponorogo yang ikut menunggangi kereta kuda

Tampilkan postingan dengan label Desa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Agustus 2016

Karnaval TK Kecamatan Sawoo






Minggu, 14 Agustus 2016

Bupati Ponorogo Mendapat Gelar Kehormatan dari Keraton Surakarta Hadiningrat

 
Bupati Ponorogo saat menerima kakancing dari GKR Kusmurtiyah Wulandari

Prosesi penganugerahan gelar (wisudan) bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo dihadiri sejumlah perwakilan dari Keraton Surakarta Hadiningrat yaitu Pangageng Wilopo DR. KPH Edy  Wirobumi beserta GKR Galuh Kencono, GKR Sekar Kencono, GKR Kusmurtiyah Wandonsari, dan GKR Retno Dumilah bersama keluarga Kraton Surakarta Hadiningrat dan Forkomimda Ponorogo.

Dalam prosesi tersebut, Pengageng Wilopo DR. KPH Edy Wirobumi, menyampaikan, dengan adanya Penganugerahan Gelar ini bisa mengemban amanah menjadi pengayom masyarakat.

“Diharapkan dengan adanya jalinan silaturrahmi ini nantinya akan mendapatkan berkah dan anugerah dari Allah SWT, dengan adanya silaturrahmi ini dalam dijadikan tonggak untuk menjaga budaya yang sudah ada dan Kraton Surakarta Hadiningrat adalah contoh budaya yg harus tetap dijaga kelestariannya,”ucapnya.

Sementara itu pangageng Wilopo GKR Kusmurtiyah Wulandari. selain mengucapkan selamat dan salam sejahtera kepada semua yang hadir dalam kegiatan ini juga berharap kegiatan ini bisa sebagai penyambung tali silaturrahmi yang selama ini terputus, sehingga kedepan akan terjalin kembali hubungan yang harmonis antara Kabupaten Ponorogo dengan Kraton Surakarta Hadiningrat.

Disebutkanya, telah tercatat di buku sejarah Paku Buwono ke II pernah berkunjung ke Ponorogo tepatnya di Tegalsari menemui Kyai Kasan Besari dan Bupati Ponorogo Suro Agul Agul pernah menjadi pemimpin pasukan Kraton Surakarta Hadiningrat pada era Paku Buwono ke II.


“Maka dari niatan kita hanya untuk menjalin tali silaturahmi yang selama ini belum terjalin dengan baik karena adanya ikatan sejarah antara Ponorogo dengan Kraton Surakarta Hadiningrat,”urainya.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dan istri bersama pengageng keraton Surakarta Hadiningrat

Menurutnya, sampai saat ini Kraton Surakarta Hadiningrat merupakan kraton yang masih lengkap baik budaya dan pemerintahannya, karena masih memegang teguh budaya jawa.

Dalam prosesi tersebut juga dilakukan penyerahan kakancingan secara simbolis oleh Pangageng Wilopo KPH Edy Wirobumi, kepada Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni yang mendapatkan jabatan Santana Riya Nginggil dengan gelar dan tambahan nama menjadi Drs Kanjeng Raden Ario Ipong Muchlissoni Adinegoro beserta istrinya yaitu Sri Wahyuni  yang mendapatkan jabatan (pangkat) sebagai Bupati Riyo Nginggil dengan nama tambahan dan gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Sri Wahyuni Widyaningtyas.


Dikatakan DR.KPH Edy Wirobumi,”saya sebagai ketua umum Paguyuban Pamong Pakasa ingin menggabungkan Kraton Surakarta Hadiningrat dengan Kabupaten Ponorogo, tetapi kita harus berbakti dan mengabdi kepada NKRI, karena Kraton Surakarta Hadiningrat merupakan bagian NKRI yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945,”ucapnya.


Suasana pendopo agung kabupaten Ponorogo saat prosesi penganugerahan gelar kehormatan

Sementara itu, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni usai acara mengatakan,”saya sangat terkesan dan bangga dengan diberikannya gelar KRA kepada saya sehingga saya akan meningkatkan kinerja dalam menjaga keutuhan NKRI. Sampai saat ini kami masih menjaga dan mengembangkan budaya jawa dan memperjuangkan kebudayaan tersebut, karena pada saat ini banyak budaya asing yang ingin melemahkan kebudayaan jawa yang bersumber dari Kraton Surakarta Hadiningrat,”kata Bupati Ipong.

Sumber: http://kanalponorogo.com/

Kamis, 20 Februari 2014

Pagi Hari di Desa Sawoo Setelah Pasca Meletusnya Gunung Kelud

Pagi Hari di Desa Sawoo Setelah Pasca Meletusnya Gunung Kelud









Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...